Isep-isep, Salatiga – Pelatihan Tanaman Organik dan Hidroponik tingkat Kelurahan Cebongan di Tahun Anggaran 2019 dilaksanakan pada hari Selasa 20 Agustus 2019. Dengan mengacu pada Dokumen Penetapan Anggaran No. 900/33/DPA-SKPD/2019 kegiatan tersebut cukup menarik simpati masyarakat Kelurahan Cebongan. Dari pelatihan yang telah dilaksanakan di tahun sebelumnya, pada kali ini mengusung materi tentang pupuk organik dan hidroponik praktis dengan narasumber dari Poktan Tranggulasi Getasan dan Ratman Hidroponik Tengaran.
Materi pertama mengenai pupuk organik, yaitu pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya (Wikipedia). Materi tersebut disampaikan oleh Pitoyo Ngatimin, seorang praktisi dan pegiat di bidang bercocok tanam secara hidroponik yang berasal dari Dusun Selongirsor, Batur, Kec. Getasan. Beliau juga sempat diliput oleh DAAI TV dengan kesehariannya sebagai pegiat pertanian organik.
Materi yang kedua tentang hidroponik praktis yang disampaikan oleh Suratman, seorang praktisi di bidang hidroponik dari Kec. Tengaran, Kab. Semarang. Berbicara tentang hidroponik tidak harus memiliki instalasi media tanam hidroponik yang terbuat dari pipa peralon. Praktek hidroponik bisa dilakukan dengan sistem wick yang memanfaatkan botol-botol bekas atau ember.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini agar warga dapat menerapkan setidaknya di rumah masing-masing. Dengan semakin terbatasnya lahan bercocok tanam, hidroponik bisa menjadi satu pilihan tanpa mengurangi kualitas tanaman itu sendiri. Selain itu juga dapat memanfaatkan sampah-sampah daur ulang seperti botol, kemasan minyak goreng, kaleng cat, atau lainnya yang masih bisa digunakan sebagai media tanam.
(prmz)
